August 15, 2023

7 Prinsip Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

7 prinsip implementasi iso 9001

Sertifikasi ISO 9001 membuat organisasi mendapatkan pengakuan publik dan kemampuan bersaing dalam skala internasional. Standar ini menunjukkan kepatuhan organisasi terhadap regulasi yang berlaku. Dalam hal ini organisasi dapat memenuhi persyaratan perundang-undangan, hukum serta peraturan terkait produk atau Jasa yang ditawarkannya. ISO 9001:2015 adalah standar sistem manajemen mutu yang dirancang khusus untuk mendukung proses bisnis perusahaan.

Pada dasarnya, ISO 9001 dirancang agar menjadi acuan mutu bagi organisasi dengan memuat prinsip dasar yang juga berperan sebagai acuan implementasi sistem manajemen di organisasi. Dalam mengimplementasikan sistem ini, terdapat 7 prinsip ISO 9001 yang wajib diperhatikan organisasi.

7 Prinsip ISO 9001

Seiring perubahan versi standar dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015. Perubahan mendasar dalam versi 2015 terdapat pada prinsip manajemen mutu. Pada versi sebelumnya terdapat 8 prinsip ISO 9001 yang kemudian disederhanakan menjadi 7 prinsip saja.

Berikut penjelasan ringkas terkait prinsip kualitas dalam ISO 9001.

1. Customer Focus

Fokus utama Sistem Manajemen Mutu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan melalui produk yang ditawarkan dan melebihi harapan yang dibangun konsumen. Hal ini dapat dilakukan yaitu dengan:

        1. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan konsumen.
        2. Mengomunikasikan kebutuhan dan harapan konsumen kepada organisasi atau stakeholder terkait.
        3. Melakukan pengukuran dan pemantauan kepuasan pelanggan secara berkala serta melakukan tindakan tepat yang diperlukan.

2. Leadership

Pemimpin perusahaan (manajemen puncak) pada seluruh level harus memiliki tujuan yang sama. Diharapkan manajemen dapat mengarahkan setiap karyawan untuk turut berperan aktif dalam mencapai sasaran mutu yang diharapkan. Sehingga strategi, kebijakan, proses, hingga sumber daya yang ada bisa selaras dengan tujuan perusahaan. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu:

        1. Membangun budaya integritas dan kepercayaan.
        2. Mendorong komitmen pada seluruh elemen perusahaan.
        3. Pemimpin memberi kesempatan pada setiap karyawan untuk meningkatkan kompetensi yang diperlukan

3. Engagement of People

Teamwork yang hebat mambantu pencapaian kesuksesan dan keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Setiap karyawan memiliki nilai dan kontribusinnya sendiri untuk kemajuan perusahaan. Sehingga tidak ada karyawan yang pekerjaannya dianggap tidak penting oleh perusahaan. Keberhasilan ini dapat dicapai dengan:

        1. Menjaga kelancaran komunikasi di seluruh departemen dan manajemen.
        2. Mengenali dan memberi apresiasi terhadap kinerja setiap personil.
        3. Perusahaan melakukan sosialisasi dan usaha agar setiap karyawan bisa berkomitmen mencapai tujuan yang ditetapkan.

4. Process Approach

Sistem Manajemen mutu terdiri dari berbagai proses yang saling terkait. Proses ini mengarah pada pencapaian tujuan Perusahaan, yaitu kepuasan dari pihak-pihak berkepentingan. Beberapa pendekatan proses yang dapat dilakukan yaitu:

        1. Menentukan tujuan sistem dan proses yang akan digunakan.
        2. Memastikan informasi dan sumber daya yang dibutuhkan tersedia untuk menjalankan dan meningkatkan proses sekaligus memantau, menganalisis, dan mengevaluasi kinerja sistem keseluruhan.

5. Improvement

Keberhasilan Perusahaan tidak pernah mengabaikan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan. Perusahaan harus selalu menempatkan fokus pada perbaikan berkelanjutan. Prinsip ini membantu perusahaan meningkatkan kemampuan dalam mengantisipasi dan bereaksi terhadap risiko serta peluang yang muncul baik dari internal maupun eksternal. Langkah perusahaan melakukan improvement dapat dilakukan dengan:

        1. Memberikan pelatihan pada karyawan mengenai metode dan alat perbaikan.
        2. Menelusuri, meninjau, dan mengaudit perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian proyek perbaikan.
        3. Mengenali dan mengakui adanya perbaikan yang (perlu) dilakukan.

6. Evidence-Based Decision Making

Proses pengambilan keputusan setiap perusahaan harus memiliki dasar analisis dan evaluasi data. Tujuannya untuk meminimalkan kesalahan pengambilan keputusan karena alasan kompleks yang tidak pasti. Prinsip ini menekankan konsekuensi akibat keputusan yang diambil berdasarkan penilaian subjektif. Keberadaan fakta, bukti, dan analisis akan menghasilkan keputusan objektif dan tingkat keyakinan yang tinggi. Berikut adalah langkah pengambilan keputusan berdasarkan bukti.

        1. Melakukan observasi, tes, dan pengukuran dengan metode dan alat yang tepat.
        2. Memastikan data yang diperoleh berasal dari sumber yang valid.

7. Relationship Management

Perusahaan dituntut untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan konsumen maupun stakeholder. Dalam hal ini stakeholder yang dimaksud adalah pihak-pihak yang berada di dalam lingkungan maupun luar perusahaan. Keduanya memiliki peran penting dalam membantu perusahaan mencapai target yang diharapkan. Untuk menjaga hubungan ini tetap baik, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan.

        1. Melakukan kerja sama yang saling menguntungkan.
        2. Menjaga dan memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
        3. Melakukan komunikasi yang terbuka.

Baca juga: Mengenal ISO 9001 dan Fungsinya bagi Perusahaan

Hubungi kami

Konsultasikan kebutuhan Anda sekarang!

Share this post:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Discover more articles