Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, penurunan biodiversitas, dan ketidakadilan sosial, pembangunan berkelanjutan di Indonesia menjadi semakin penting untuk memastikan kesejahteraan generasi mendatang. Saat ini Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Namun, untuk mewujudkannya, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan kebijakan dan praktik yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melindungi lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup semua warga.
Apa itu Pembangunan Berkelanjutan?
Pembangunan berkelanjutan adalah pendekatan yang mengutamakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Pembangunan berkelanjutan juga mencakup aspek seperti inovasi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat, dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan tangguh. Pendekatan ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, penurunan biodiversitas, dan ketimpangan sosial.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan yang dikutip dari news.detik.com, menjelaskan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan adalah dengan implementasi K3. Dalam hal ini implementasi K3 dapat mendorong budaya kerja unggul sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dan penyakit kerja dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Langkah Implementasi K3
Berikut sejumlah langkah implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang efektif.
Tunjukkan Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan di Tempat Kerja
Perusahaan tidak hanya mendorong karyawan secara verbal untuk mengikuti prosedur keselamatan yang tepat, namun juga melakukan investigasi menyeluruh terhadap setiap kecelakaan di tempat kerja.
Menilai Risiko dan Bahaya di Tempat Kerja
Penilaian risiko ini bisa dilakukan dengan membuat survei dan mendengarkan pendapat dari karyawan. Selama penilaian ini pastikan untuk membuat perbedaan antara bahaya di tempat kerja (desain/tata letak bangunan), bahaya aktivitas (yang berhubungan dengan mesin), dan bahaya lingkungan (kualitas udara/risiko kesehatan).
Buat Protokol Tertulis untuk Karyawan
Setelah perusahaan menilai semua bahaya di tempat kerja secara akurat, perusahaan dapat mulai membuat pedoman untuk program keselamatan. Memiliki persyaratan ini secara tertulis sangatlah penting karena hal ini dapat mengurangi kesalahpahaman antar karyawan dan perusahaan.
Melakukan Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan mengenai K3 juga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait risiko kecelakaan dan bagaimana langkah penanggulangan yang tepat.
Menerapkan dan Evaluasi
Perusahaan harus selalu melakukan evaluasi terkait K3 secara rutin. Hal ini akan membantu perusahaan untuk melihat area mana saja yang perlu ditingkatkan keamanannya, sehingga risiko kerja dapat diminimalisir. Ketahui juga manfaat standar ISO bagi perusahaan kecil dan menengah