Peran Teknologi Informasi (TI) sangat penting bagi instansi atau perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Khususnya bagi Perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada konsumen dengan memanfaatkan TI. Kualitas tata kelola TI perlu diprioritaskan untuk memastikan penerapan dan pemanfaatan TI selaras dengan strategi dan tujuan organisasi. Selain itu, memastikan bahwa Implementasinya dilaksanakan secara maksimal.

Tata kelola merupakan kegiatan pengelolaan, pengawasan, monitoring dan pengendalian sumber daya agar sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Dalam hal ini manajemen kualitas diperlukan dalam proses tata kelola TI. Yang dimana merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengendalikan dan mengevaluasi kualitas TI.

Baik tata kelola bisnis maupun tata kelola TI sama-sama berperan penting terhadap kelancaran proses bisnis Perusahaan. Keduanya saling terhubung dan dapat diimplementasikan secara bersamaan. Penerapan manajemen kualitas yang baik membantu meningkatkan kinerja organisasi, karena sistem ini membantu dalam mengendalikan dan mejaga kualitas sebuah produk atau jasa. Untuk memastikan manajemen kualitas terdapat sebuah sistem yang dikenal dengan QMS (Quality Management System).

Sistem Manajemen Kualitas berbasis ISO 9001

Quality Management System (Sistem Manajemen Kualitas) adalah prosedur terdokumentasi dan standar dalam menerapkan sistem manajemen yang digunakan untuk memastikan proses dan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pelanggan. Salah satu standar yang umum digunakan untuk mengimplementasikan manajemen kualitas adalah ISO 9001:2015.

ISO 9001 merupakan pedoman untuk penerapan sistem manajemen kualitas (QMS) yang mencakup 10 klausul atau persyaratan yang digunakan sebagai pedoman dalam menerapkan konsep sistem manajemen kualitas. Standar ini High Level Structure yang memudahkannya diintegrasikan dengan sistem ISO lainnya seperti ISO 45001, 14001, 27001, dsb.

Sertifikasi ISO 9001 sangat penting bagi Perusahaan karena jenis sertifikasi ini dapat berpengaruh langsung pada reputasi perusahaan di mata konsumen. ISO 9001 sendiri berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu. Organisasi yang telah tersertifikasi ISO 9001 harus mempunyai kemampuan memenuhi kepuasan pelanggan termasuk persyaratan-persyaratan yang ditetapkannya.

Tujuan utama dari ISO 9001 adalah meningkatkan efektivitas manajemen mutu dengan pendekatan berbasis proses (process-based approach) untuk mencapai Continuous Improvement atau perbaikan berkelanjutan. Sehingga, bisnis dapat mengurangi tingkat kesalahan secara menyeluruh, menekan biaya proses, dan mencapai hasil akhir produk, kualitas, serta kinerja yang diinginkan.

ISO 9001:2015 memiliki 7 prinsip yang disingkat sebagai CLEPIER yaitu:

1. 1. Customer focus (Fokus pelanggan)
   2. Leadership (Kepemimpinan)
   3. Engangement of People (Pelibatan Orang)
   4. Process Approach (Pendekatan Proses)
   5. Improvenment (Perbaikan)
   6. Evidence-Based Decision Making (Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti)
   7. Relationship Management (Manajemen hubungan)

Implementasi dan sertifikasi ISO 9001 dapat membantu Perusahaan yang memanfaatkan TI menjamin kualitas produk atau jasa melalui pengelolaan tata kelola bisnis dan tata kelola TI yang mendukung penyediaan layanan berkualitas kepada para pelanggannya.

Baca juga: 10 Perbedaan ISO 27001 dan GDPR