Proses bisnis dalam sebuah organisasi tentu akan berbeda satu dan lainnya. Dimulai dengan proses yang sederhana sampai yang dinilai paling kompleks. Dalam hal ini organisasi dituntut untuk selalu memastikan bahwa rangkaian proses tersebut telah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk mendukung proses bisnis organisasi, maka dibutuhkan sebuah kerangka kerja terstruktur yang dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan yang tepat, yang dikenal dengan sistem manajemen.
Implementasi sistem manajemen umumnya menggunakan persyaratan pendekatan proses. Pendekatan ini memfasilitasi organisasi untuk merencanakan semua proses dan interaksinya. Dimana telah digabungkan dengan siklus peningkatan kualitas (Quality Improvement Cycle) yang dikenal dengan PDCA (Plan-Do-Check-Action) serta berbasis risiko.
Sistem Manajemen Keamanan Informasi berbasis ISO 27001
Keamanan informasi adalah salah satu aspek kritikal yang harus dilindungi setiap organisasi. Sangat penting memastikan bahwa informasi perusahaan aman, terlindungi dari aktivitas illegal, serta memiliki jaminan keamanan siber. Salah satu solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).
SMKI adalah panduan dengan kerangka kerja untuk mengimplementasikan, melaksanakan, memantau, dan memperbaiki sistem informasi pada sebuah organisasi. Diantara banyaknya framework yang tersedia, ISO 27001 adalah yang paling dikenal dan diakui oleh dunia internasional. Standard ini telah diterapkan oleh banyak Perusahaan di seluruh dunia. Dengan mengimplementasikan ISO 27001 organisasi dapat mencapai keamanan informasi, memperoleh kepercayaan pelanggan, karyawan, maupun badan pemerintahan yang telah berkomitmen terhadap perlindungan data.
Penerapan PDCA pada ISO 27001
Sebelum mengimplementasikan ISO 27001, sangat penting bagi organisasi untuk memahami siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act). Siklus ini berperan penting dalam pengelolaan keamanan informasi beriringan dengan perkembangan organisasi, ancaman informasi, dan perubahan kebijakan.
Selain diterapkan pada sistem manajemen mutu, siklus PDCA juga digunakan pada sistem manajemen lainnya termasuk ISO 27001. Standard ISO 27001 sendiri mencakup 10 klausul yang diatur berdasarkan siklus PDCA.
1. Plan (Perencanaan)
Perencanaan mencakup klausul konteks organisasi, kepememimpinan, dukungan, dan perencanaan strategi bisnis organisasi. Organisasi melakukan perencanaan pembangunan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS) dengan menetapkan ruang lingkup, tujuan dan kontrol ISMS. Selain itu, melalui persyaratan klausul ISO 27001 dimana akan ditentukan perencanaan terkait proses identifikasi, peninjauan, pemeliharaan, dan pemantauan terhadap risiko dan peluang yang berkaitan dengan keamanan informasi.
Sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan organisasi sejalan dengan standard yang diterapkan. Proses ini akan sangat membantu organisasi menerapkan prosedur ISMS ISO 27001 dan menghindari hambatan yang mungkin muncul.
2. Do (Pelaksanaan)
Pelaksanaan mencakup klausul yang berkaitan dengan dukungan dan operasi ISMS ISO 27001. Tahap ini melibatkan implementasi kebijakan, proses, kontrol, dan prosedur yang telah ditetapkan pada fase perencanaan. Termasuk manajemen risiko, pelatihan, dan program awareness serta memastikan bahwa asset organisasi terlindungi.
Organisasi melakukan penilaian dan evaluasi terhadap risiko yang terjadi, kemudian melakukan serangkaian prosedur untuk penyelesaian risiko tersebut. Selain itu, perlu dipastikan bahwa dokumen prosedur dan kebijakan tersedia dan dilindungi, didistribusikan, dan disimpan secara memadai melalui sistem yang dikelola. Selanjutnya yang tidak boleh terlupakan bahwa seluruh dokumen yang digunakan sebagai acuan harus tercakup dalam lingkup ISMS 27001.
3. Check (Evaluasi)
Tahap ini melibatkan proses monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas ISMS. Mencakup monitoring pemantauan, analisis, pengukuran kinerja, dan internal audit untuk mengidentifikasi peningkatan pada area tertentu. Organisasi harus mengukur kinerja terhadap kebijakan, tujuan, dan implementasi prosedur terdokumentasi ISO 27001.
Top manajemen atau pimpinan yang bertanggung jawab harus menilai dan menyampaikan bagaimana hasil implementasi dan pelaksanaan kebijakan kepada seluruh pihak terkait. Hal ini berguna untuk melihat masalah yang telah diidentifikasi, ditangani, dihilangkan, dan masih memerlukan perbaikan. Salah satu contohnya adalah melalui audit internal secara berkala.
4. Action (Tindakan)
Melibatkan tindakan untuk meningkatkan ISMS secara berkelanjutan, yang mencakup tindakan perbaikan dan pencegahan berdasarkan hasil audit internal SMKI dan tinjauan manajemen. Organisasi melakukan penunjukan kepada seorang Chief Information Officer yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memantau dan mengukur keamanan informasi. CIO ini harus bertindak mengarahkan pelaksanaan perbaikan temuan terkait pelanggaran keamanan informasi. Peningkatan berkelanjutan merupakan bagian dari ISO 27001. Standar ini mewajibkan organisasi melakukan peningkatan untuk menghilangkan ancaman berkelanjutan.
Implementasi Sistem manajemen Keamanan Informasi berdasarkan ISO 27001 adalah cara efektif untuk memastikan keamanan sistem informasi Perusahaan. Dengan memahami PDCA dan penerapannya pada klausul ISMS ISO 27001, organisasi akan dapat membangun dan mengelola sistem manajemen keamanan informasi secara efektif. Serta mengkomunikasikan bahwa setiap orang yang bertanggung jawab turut menjadi bagian saat mengimplementasikan ISO 27001.
Baca juga: Proses Manajemen Risiko berbasis ISO 27005