Di zaman digital seperti sekarang ini, sangat penting untuk mengetahui perlindungan data pribadi dengan memahami Undang-Undang perlindungan data pribadi. Sebab, dengan adanya media online seperti sekarang ini mendatangkan risiko tersendiri bagi penggunanya. Risiko ini berupa pencurian data pribadi, sabotase dan masih banyak yang lainnya.
Tujuan Undang-Undang perlindungan data pribadi adalah untuk memberikan perlindungan bagi individu terhadap penggunaan informasi yang tidak sah, pengungkapan yang tidak diinginkan hingga penyalahgunaan data pribadi.
Kasus Kebocoran Data Pribadi
Deretan kebocoran data pribadi pernah terjadi di tahun 2022 yang sempat membuat gempar netizen. Akun di situs BreachForums yang diretas oleh Bjorka menjadi kasus yang sempat heboh di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa kasus kebocoran data pribadi.
- Data pelanggan IndiHome
Sebanyak 26 juta data diduga milik pelanggan IndiHome bocor dan diperjualbelikan di BreachForums oleh Bjorka pada bulan Agustus. Data-data itu berupa histori pencarian, keyword, user info mencakup email, nama, jenis kelamin, hingga NIK. - Data internal Jasa Marga
Jasa Marga menjadi sasaran kebocoran data dari Hacker yang kali ini mengklaim bernama Desorden Group pada bulan Agustus. Hacker ini membocorkan data berkapasitas 252 GB yang berisi data, koding, dan dokumen dari lima server instansi tersebut. - Data SIM Card
Sebanyak 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM atau SIM card diduga bocor dan dijual di forum gelap pada September. Bjorka mengklaim data itu didapat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. - 105 juta data KPU bocor
Sebanyak 105 juta data dijual di situs gelap Breached.to dengan judul Indonesia Citizenship Database From KPU 105M pada bulan September. Kebocoran data pribadi ini juga dilakukan oleh Bjorka. - Dokumen rahasia untuk Jokowi bocor
Beberapa judul surat rahasia untuk Presiden Jokowi, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN), bocor dan diungkap oleh Bjorka di BreachForums pada September. Dalam keterangannya, dokumen yang dicuri pada September 2022 itu terdiri dari 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).
Cara Melindungi Data Pribadi
Dalam melindungi perlindungan data pribadi, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan agar privasi tetap terjaga selama berselancar di internet, seperti:
- Membuat password yang kuat
Kata sandi atau password adalah garis pertahanan pertama dalam melawan hacker, jadi kamu perlu mmebuat kata sandi yang sulit ditebak dan selalu gunakan kata sandi yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan simbol. - Membersihkan cookies secara berkala
Cookies merupakan bagian kecil dari data yang dikirim dari sebuah situs website dan disimpan dalam komputer pengguna oleh peramban website ketika pengguna tersebut sedang membuka halaman website. - Menggunakan incognito mode
Setiap browser bisa menyimpan history dan password di mana hal ini bisa membuat kamu rentan terhadap ancaman peretasan. Solusinya, bisa menggunakan mode private browsing atau incognito mode ketika menggunakan komputer umum. - Menggunakan VPN
Virtual private network (VPN) merupakan suatu layanan yang memungkinkan setiap pengguna memiliki koneksi yang aman dan pribadi dari perangkat ke jaringan internet. Dengan menggunakan VPN, aktivitas online tidak mudah dilacak oleh pihak lain. - Menerapkan enskripsi data
Enkripsi merupakan suatu proses mengamankan suatu data atau informasi dengan mengubah teks biasa menjadi teks yang tidak dapat dipahami manusia. Enkripsi data akan mengacak informasi atau data yang dikirim melalui jaringan internet.
Manfaat Perlindungan Data Pribadi
Saat ini internet sudah semakin berkembang, untuk mengakses suatu hal banyak yang membutuhkan data diri. Namun, jika kurang hati-hati, bisa saja data yang anda berikan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini beberapa manfaat melindungi data pribadi agar tidak disalahgunakan.
- Mengurangi risiko pencurian dan perampokan
Menjaga data diri pribadi bisa mengurangi risiko pencurian dan perampokan. kejadian seperti ini biasanya terjadi di rumah yang sedang kosong. Jika penghuni rumah sedang berpergian, sebaiknya hindari membuat status di sosial media bahwa kamu sedang tidak dirumah. Hal ini akan memancing orang yang memiliki niat jahat dirumah kamu. - Menjaga karier
Umumnya, perusahaan akan mengecek akun media sosial seseorang sebelum menerimanya sebagai karyawan. Agar reputasi kamu tetap aman, kamu bisa menghapus semua data pribadi yang akan memengaruhi karir kamu. - Bisa melindungi data finansial
Lewat data diri yang diunggah secara online, penjahat dunia maya bisa mengambil data perbankan yang anda miliki dan menyalahgunakannya.
Baca juga: Pentingnya ISO 27001 untuk Sistem Keamanan Informasi Perusahaan!